Rabu, 21 Mei 2008

Investor Megaproyek Padang Bay City Tandatangani MoU

Studi kelayakan (feasibility study/ FS) megaproyek Padang Bay City, perluasan pelabuhan Teluk Bayur dan pembangunan terowongan Pegambiran Bungus resmi dimulai. Tim FS PT Amagedon yang dipimpin Prof. B. Maidl akan berada 10 hari lagi di Padang untuk mengambil data-data terkait investasi tersebut. Data awal tersebut akan dibawa ke Belanda untuk dianalisis dan persiapan FS selanjutnya. Kemudian kembali lagi ke Padang melaksanakan FS hingga tuntas. “Bulan depan, tim FS kita akan kembali ke Padang untuk melaksanakan FS keseluruhan,” kata Direktur PT Amagedon, Eddy Pieters usai penandatanganan kesepakatan kerjasama (Momerandum of Understanding/MoU)

FS megaproyek tersebut di Aula Balaikota Padang, Jumat (2/5) antara Eddy Pieters dari PT Amagedon dan Wali Kota Padang, Fauzi Bahar. Dalam kesempatan itu, Eddy membawa 20 rombongan investor Jerman dan Belanda. Komisaris PT OCS M Iqbal yang memiliki andil besar atas teralisasinya MoU ini ikut serta bersama Staf Wapres Tubagus Farich. Selain itu hadir, Wakil Wali Kota Padang Yusman Kasim, Muspida, Rektor Perguruan Tinggi di Padang, pejabat SKPD Pemko Padang dan jajarannya serta mantan Wali Kota Padang, Zuiyen Rais. PT Amagedon perwakilan PT Offshore Crew Service (OCS) di Jakarta, kata Eddy telah menyiapkan dana investasi 700 juta UERO, setara Rp9,4 miliar. Sementara untuk anggaran FS yang diperkirakan menghabiskan waktu antara 4 sampai 6 bulan telah disiapkan sebesar Rp6 miliar. ”Jika FS menyatakan proyek itu laik jalan, PT Amagedon hanya butuh waktu 2 tahun untuk membangun impian tersebut. Untuk itu, saya berharap semua elemen di kota ini mendukung feasibility study dan pembangunan proyek itu nantinya, karena suasana kondusif sangat kita harapkan,” ujar Eddy.

Investasi ini, kata Kabag Keuangan PT Amagedon Sechan Shehab menggunakan sistem kerja sama built of transfer (BOT) selama 30 tahun, karena megaproyek perpaduan investasi Jerman dan Belanda tersebut investasi murni atau tidak ada sharing dengan Pemko Padang. ”Jerman memasukkan alat, sementara PT Amagedon menanggung pembiayaannya,” tambah Sechan, seraya menyebutkan, Jerman memiliki teknologi paling baik dan telah berpengalaman dalam bidang reklamasi pantai di Dubai dan Singapura. Sementara itu staf Wakil Presiden Tubagus Farich yang dibawa rombongan menyatakan Pemprov Sumbar dan Pemko Padang harus menyiapkan infrastukrur menunjang kesuksesan megaproyek ini. Kondisi daerah yang kondusif harus diciptakan, karena sangat sulit menarik investor datang ke Padang.

Wali Kota Padang Fauzi Bahar mengharapkan dukungan masyarakat Kota Padang. Investasi ini dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Padang. Apalagi, investasinya mencapai Rp9,4 triliun tersebut akan melahirkan multifllier effect. Wako sedikit menyinggung, proyek perluasan pelabuhan Teluk Bayur akan mengungsikan 900 KK yang saat ini menyewa di lahan Pelindo. Pemindahan warga ini dijanjikan tidak ganti rugi, tetapi ganti untung.

PT Pelindo menurut Marketing Businies Development Direktor, Soepadi S.W, mendukung rencana investasi yang memakai lahan Pelindo itu. Namun ia menyatakan, Pelindo akan mengajukan syarat terkait sistem kerja sama dan pembagian keuntungan. Jika nantinya diketahui keuntungan setelah proyek tersebut lebih besar, Pelindo mendukung, sebaliknya jika tidak sesuai, tentu tidak didukung. “Kita akan mengajukan syarat yang berpegang pada prinsip feasible dan marketeble,” ulasnya. Terkait pemindahan warga yang selama ini menyewa, hal itu dinyatakan tidak akan bermasalah, karena sebelumnya Pelindo juga telah pernah memindahkan masyarakat Gaung

2 komentar:

Alan Filth mengatakan...

assalamualaikum pak..

ambo pengen agiah komentar saketek untuak tulisan yang iko.

masalah pembangunan Padang Bay City itu rancak bana pak, bia pembangunan dikampuang awak indak jauah bana tatingga dari provinsi tetangga.

ambo pernah baco, 10 tahun yang lalu padang masih merupakan role model untuak provinsi2 tetangga.
tp bantuaknyo kini padang alah mulai tatingga.

mudah2an bisa tabangkik lah batang nan tarandam itu.

oh yo, AWASI PEMBANGUNAN PROYEK IKO KALAU JADI PAK.. BIA INDAK ADO KORUPSI DIPROYEK IKO.

AGIAH HUKUMAN YANG BAREK KALAU ADO YANG KORUPSI..



maaf kalau ado kato2 ambo yang kurang sopan pak.



wassalam...

Anonim mengatakan...

ayo cepet bangun pak,,,,jan gentar pak...ambo satuju bana jo proyek iko..ambo salalu manunggu updatenyo..klo bisa capek2 ajo dikaluan gambarnyo...bia bnyk urang nan mananti