Rabu, 19 Maret 2008

Memakmurkan Masjid dengan Program Didikan Subuh

Program ini dijadikan bagaian dari penentuan nilai rapor. Siswa yang tidak mengikuti kegiatan sebanyak dua kali diwajibkan mengulang. Bertandanglah ke kota Padang pada Sabtu malam, dan menginaplah. Kemudian, Ahad dini hari menjelang Shubuh, datanglah ke masjid. Niscaya akan kita jumpai puluhan bahkan ratusan anak usia SD melakukan shalat Shubuh berjamaah. Program yang digulirkan oleh Walikota Padang Fauzi Bahar baru-baru ini merupakan salah satu cara memakmurkan masjid.

''Sekaligus, ini merupakan ikhtiar untuk membentengi anak-anak kita dengan benteng akidah, ibadah dan akhlak yang baik sesuai tuntunan agama. Program ini wajib diikuti oleh 40 ribu murid SD se-kota Padang,'' kata Fauzi Bahar saat membuka secara resmi Seminar Manajemen Masjid yang diadakan di Masjid Jabal Rahmah PT Semen Padang.

Fauzi menyebutkan, program yang bernama Didikan Shubuh itu muncul didorong oleh keprihatinan akan minimnya jumlah jam pendidikan agama yang diterima oleh para siswa. Dalam setahun, kata dia, jumlah jam pelajaran agama tak lebih dari 30 jam. Namun, kalau Pemda ingin menyisipkan tambahan jam pelajaran agama pun tak mungkin lagi. Sebab, semua jam pelajaran sudah terisi penuh. Langkah terbaik, kata Fauzi, adalah mencari jam tambahan di hari lain. Akhirnya dipilihlah hari Ahad Shubuh. ''Program ini lamanya 20 minggu kali 2,5 jam, sehingga total mencapai 50 jam. Ini hampir dua kali lipat jumlah jam pelajaran agama di sekolah,'' katanya.

Untuk mengefektifkan program tersebut, Pemda Kota Padang memutuskan Didikan Shubuh sebagai bagian dari penentuan nilai rapor. Siswa yang dua kali tidak ikut Didikan Shubuh akan kena her. ''Nilai ulangan akhir sekolah ditambah nilai Didikan Shubuh, kemudian dibagi dua, itulah nilai rapor,'' tegasnya.

Program Didikan Shubuh, kata Fauzi, merupakan tindak lanjut dari program Pesantren Kilat yang digelar pada bulan Ramadhan silam. Ketika itu, seluruh siswa di kota Padang wajib mengikuti sanlat selama seminggu yang diadakan di masjid-masjid di Padang. Minggu pertama Ramadhan, pesertanya adalah anak-anak SD. Minggu kedua, siswa SMP. Minggu ketiga, siswa SMU. Tiap malam diadakan acara perenungan (muhasabah). ''Ternyata sanlat dan perenungan itu berdampak positif bagi para siswa, sehingga kami tergerak untuk melanjutkannya dengan program Didikan Shubuh,'' tutur Fauzi.

2 komentar:

coment mengatakan...

assalamu 'alaikum,wr,wb,
bapak fauzy yg terhormat,,
saya harap untuk memakmurkan masjid,bukan dengan program didikan subuh saja,tetapi saya punya usul gimana amalan masjid di hidupkan dengan empat amalan yg di contohkan Rasulullah S.A.W.
1.DAKWAH ILLALLAH
2.TAKLIM WATA'LUM
3.DZIKIR IBADAH
4.KHIDMAT
INSYA ALLAH hidayah akan tercurah dimana-mana.
wassalam
haritsah & arie

coment mengatakan...

assalamu 'alaikum,wr,wb,
bapak fauzy yg terhormat,,
saya harap untuk memakmurkan masjid,bukan dengan program didikan subuh saja,tetapi saya punya usul gimana amalan masjid di hidupkan dengan empat amalan yg di contohkan Rasulullah S.A.W.
1.DAKWAH ILLALLAH
2.TAKLIM WATA'LUM
3.DZIKIR IBADAH
4.KHIDMAT
INSYA ALLAH hidayah akan tercurah dimana-mana.
wassalam
haritsah & arie

2009 Februari 25 05:34